Piston mobil adalah komponen penting yang terletak di area blok silinder. Bagian ini memiliki peran besar terhadap kenyamanan dan keamanan saat berkendara.
Fungsi utama piston adalah menerima tekanan hasil pembakaran di ruang mesin. Setelah menerima tekanan tersebut, piston akan meneruskannya ke poros engkol melalui batang penghubung atau connecting rod.
Proses ini memungkinkan tenaga dari pembakaran yang disalurkan secara efisien ke sistem penggerak mesin. Karena itulah, piston berperan penting dalam menghasilkan tenaga yang membuat mobil dapat bergerak dengan optimal.

Cara Kerja Piston Mobil
Melansir dari video YouTube Toyota of Orlando, ketika bahan bakar terbakar di dalam mesin, zat cair tersebut berubah menjadi gas. Proses perubahan ini menyebabkan gas mengembang atau meledak dengan sangat cepat. Ledakan inilah yang menghasilkan energi untuk menggerakkan mobil. Salah satu komponen penting yang memanfaatkan energi ini adalah piston.
Piston mobil adalah komponen berbentuk tabung seperti plunger yang bergerak naik turun di dalam silinder mesin. Pada mesin pembakaran dalam, piston bekerja melalui empat langkah utama yang dikenal dengan istilah four-stroke cycle. Berikut penjelasannya.
- Langkah Hisap (Intake Stroke)
Pada tahap ini, piston bergerak turun, sehingga menciptakan tekanan vakum di dalam silinder. Proses ini menarik campuran udara dan bahan bakar melalui katup ke ruang bakar.
- Langkah Kompresi (Compression Stroke)
Selanjutnya, piston bergerak naik kembali untuk menekan campuran udara dan bahan bakar tersebut. Tekanan yang meningkat secara cepat ini membuat campuran menjadi panas dan sangat mudah terbakar.
- Langkah Tenaga (Power Stroke)
Pada tahap ini, busi memantik api dan membakar campuran udara serta bahan bakar yang telah dikompresi tadi. Ledakan yang terjadi menghasilkan energi besar yang mendorong piston mobil kembali ke bawah. Gerakan ini kemudian diubah menjadi energi mekanik yang memutar poros engkol (crankshaft) dan menggerakkan mobil ke depan.
- Langkah Buang (Exhaust Stroke)
Terakhir, piston kembali bergerak ke atas untuk mendorong sisa gas hasil pembakaran keluar melalui katup buang. Setelah itu, seluruh proses akan berulang kembali dengan ritme yang sangat cepat.
Selain itu, cincin piston (piston ring) berfungsi menjaga agar tekanan gas tidak bocor dan pembakaran berlangsung efisien. Jika terjadi kebocoran antara piston dan silinder, maka pembakaran tidak akan berjalan optimal.
Piston Mobil vs. Silinder
Piston memang memiliki bentuk geometris menyerupai silinder, tetapi keduanya sebenarnya adalah dua komponen berbeda dalam sebuah mesin. Selain itu, piston adalah bagian logam yang bergerak naik-turun, sedangkan silinder merupakan ruang kosong di dalam blok mesin tempat piston tersebut bergerak.
Pada blok mesin, silinder berfungsi sebagai jalur gerak piston yang bergerak naik dan turun selama proses pembakaran berlangsung. Biasanya, dinding silinder dilapisi dengan sleeve atau lapisan logam yang lebih keras dibandingkan material utama blok mesin.
Ukuran piston dibuat sedikit lebih kecil dari diameter silinder, sehingga terdapat celah tipis di antara keduanya. Celah ini kemudian diisi oleh piston ring atau cincin piston, yang berfungsi untuk menutup rapat ruang pembakaran. Cincin piston juga memiliki peran penting untuk mencegah oli mesin naik ke ruang bakar di atas piston, sehingga oli tetap berada di bagian bawah mesin dan tidak ikut terbakar selama proses pembakaran.
Tanda-Tanda Piston Mobil Bermasalah
Jika piston atau komponen pendukungnya mulai aus, performa mesin akan menurun. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan antara lain, asap knalpot berwarna putih atau abu-abu, konsumsi oli yang berlebihan, tenaga akselerasi menurun, hingga performa mesin secara keseluruhan terasa tidak optimal.
Apabila mengalami gejala seperti di atas, ada kemungkinan piston mobil perlu diperiksa atau diservis. Jangan biarkan masalah kecil berkembang menjadi kerusakan besar. Jika merasa mesin mobil mulai kehilangan tenaga atau mengeluarkan asap tidak normal, segera bawa kendaraan ke bengkel resmi. /endah