AC (Air Conditioner) pada mobil tidak sekedar bekerja meniupkan udara dingin ke dalam kabin. Mereka melibatkan serangkaian proses yang kompleks serta terintegrasi antar komponen. Sehingga mengetahui berbagai komponen AC mobil bukan hanya tugas para teknisi. Namun juga bagi setiap pemilik kendaraan itu sendiri.
Dengan pengetahuan mendetail, pemilik kendaraan roda empat lebih tanggap terhadap gejala kerusakan. Bahkan mampu melakukan perawatan ringan secara mandiri.

Memahami Ragam Komponen AC Mobil serta Fungsinya
Banyak orang mengira sistem AC hanya terdiri dari blower dan freon saja. Padahal, untuk menghasilkan udara sejuk secara konsisten, pendingin mobil terdiri dari banyak komponen yang saling terhubung dan bekerja sama.
Akibatnya, jika salah satu bagian bermasalah, maka kinerja Air Conditioner bisa menurun drastis atau bahkan mati total. Berikut bagian-bagian penting pada pendingin mobil dan fungsinya masing-masing.
- Kompresor
Kompresor adalah sebagai jantung dari sistem AC. Komponen ini bertugas memompa freon (refrigerant) ke seluruh sistem pendingin. Tanpa adanya tekanan dari kompresor, sirkulasi freon tidak bisa terjadi.
Secara umum, kompresor memiliki dua sisi yakni saluran hisap (bertekanan rendah) dan saluran buang (bertekanan tinggi). Udara dari evaporator akan masuk melalui saluran hisap. Setelah tertekan, mereka mengalir ke kondensor melalui saluran buang.
- Kondensor
Selanjutnya, kondensor berfungsi menurunkan suhu freon yang sudah dipadatkan oleh kompresor. Proses ini berlangsung dengan melepas panas dari freon ke udara luar, prosesnya bergantung pada cooling fan. Bentuknya mirip radiator dan terletak di bagian depan kendaraan.
- Freon
Komponen AC mobil yang ketiga yaitu freon sebagai zat pendingin berbentuk gas yang. Ia mengalami perubahan bentuk dari gas ke cair. Kemudian kembali menjadi gas untuk menyerap panas sekaligus menghasilkan udara dingin. Freon sudah bersuhu rendah bahkan sebelum proses pendinginan berlangsung.
Sebagai catatan, freon yang mulai habis atau bocor bisa kita ketahui dari kaca indikator di bawah kap mesin. Berdasarkan kanal YouTube GridOto.com, reporter Ryan Fasha menjelaskan langkah mudah untuk memeriksa tanpa perlu alat khusus. Ketika mesin mobil dalam keadaan hidup, seharusnya kaca indikator terlihat jernih tidak ada embun atau gelembung. Jika terlihat embun putih atau gelembung udara, maka bisa menjadi tanda bahwa tekanan freon tidak ideal. Hal yang bisa menunjukkan freon kurang, ada kebocoran, atau sistem kotor.
- Receiver Dryer
Bagian satu ini berfungsi menyaring kotoran, debu dan uap air dari freon. Sehingga penting agar tidak ada partikel asing yang mengganggu kinerja sistemnya. Disarankan untuk membersihkannya setidaknya setahun sekali.
- Expansion Valve
Komponen expansion valve bertugas mengubah freon cair menjadi gas melalui proses spraying (penyemprotan). Biasanya sekaligus menurunkan tekanannya. Setelah melewati expansion valve, freon akan menjadi sangat dingin dan siap masuk ke evaporator.
- Evaporator
Nah, seperti telah tertera di atas, komponen AC mobil khususnya evaporator bertugas sebagai tempat udara dingin dihasilkan. Freon yang sudah menjadi gas sejuk akan masuk ke evaporator. Kemudian menyerap panas dari udara sekitar.
- Cooling Fan
Seperti namanya, kipas pendingin ini akan membantu mendinginkan kondensor dengan mempercepat pembuangan panas. Terletak di bagian depan mobil, kipas bekerja saat AC menyala atau suhu mesin meningkat.
- Magnetic Clutch
Berikutnya yaitu magnetic clutch yang merupakan sistem kopling elektrik dalam mengatur kerja kompresor. Ketika tekanan di sistem terlalu tinggi, magnetic clutch akan memutus hubungan antara pulley dan poros kompresor. Mekanismenya bekerja melalui induksi elektromagnetik.
- Thermostat dan Thermistor
Bagian thermostat bertugas memantau suhu kabin serta memberi sinyal otomatis ke kompresor untuk menyala atau berhenti bekerja. Sedangkan thermistor berperan sebagai sensor tambahan yang memutus aliran listrik ke kompresor. Khususnya saat suhu telah mencapai titik yang diinginkan.
- High Pressure Hose & Low Pressure Hose
Kedua selang ini bertugas mengalirkan freon dalam bentuk dan tekanan berbeda. Pada high pressure hose mengalirkan freon cair bertekanan tinggi dari kondensor ke expansion valve. Di sisi lain, low pressure hose membawa freon gas dari evaporator kembali ke kompresor.
- Blower
Sebagai komponen AC mobil yang tak kalah penting, blower bertugas mengalirkan udara ke evaporator. Setelah itu, mendorong udara dingin tersebut masuk ke kabin. Meskipun mirip dengan cooling fan, fungsinya lebih kepada sirkulasi udara di dalam kabin, bukan pendinginan freon.
- Pressure Switch
Komponen ini berfungsi menjaga tekanan freon tetap aman dalam sistem AC. Jika tekanan terlalu tinggi atau terlalu rendah, pressure switch akan menghentikan kerja kompresor. Tujuannya tentu untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
- Relay
Relay berfungsi sebagai penghubung sistem kelistrikan pada AC. Ia membantu menyalurkan arus listrik ke magnetic clutch, blower, dan komponen lainnya secara efisien. Dalam posisi normal, relay dapat bekerja efektif tanpa ada risiko konsleting.
- Filter Kabin
Terakhir, ada filter kabin yang menyaring debu dan partikel kotor dari udara luar sebelum melewati evaporator. Menjadi bagian terluar, filter berperan menjaga kualitas udara kabin tetap bersih dan sehat. Karena letaknya paling awal, penyaring cenderung lebih cepat kotor. Umumnya, filter kabin perlu diganti setiap 10.000 hingga 15.000 kilometer atau minimal setiap 6 bulan sekali.
Dengan memahami berbagai komponen AC mobil dan fungsinya, pemilik kendaraan bisa lebih waspada. Terutama terhadap potensi kerusakan serta dapat merawat kendaraan dengan lebih baik. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan rutin dan servis berkala, karena kerusakan pada satu komponen bisa berdampak pada seluruh sistem AC.